Jumat, 26 Maret 2010

Dus Bedak Ramona Toilet Poeder Soekaboemi

Sudah Terjual

Sudah Terjual

Tin Box Kaleng Rokok Abdulla

SOLD OUT

SOLD OUT

Tin Box Kaleng Pastiles Van Houten

SOLD OUT

SOLD OUT

Tin Box Kaleng Biskuit Koetoardjo

SOLD OUT



SOLD OUT

Radio Telesonic

Sudah Terjual





Radio ini bisa menerima siaran MW dan SW.
Dijalankan dengan batu batere tanggung 6 buah.
Bisa menggunakan listrik tapi harus dengan adaptor.
Harga Rp 100.000,-
Sudah Terjual

Selasa, 23 Maret 2010

Sampul Hari Pertama Dasa Warsa Konferensi Asia Afrika



Dasa berarti sepuluh.
Jadi ini perangko sepuluh tahun sesudah Konferensi Asia Afrika.
Sampul Hari Pertama ini diterbitkan Tgl 18 April 1965.
Harga Rp 40.000,-

Sampul Surat Bergambar Benhur - Biru

SOLD OUT
Sampul saja tanpa surat
Harga Rp 20.000,-
SOLD OUT

Sampul surat Bergambar Benhur

SOLD OUT

Hanya sampul saja, tanpa surat.
Harga Rp 20.000,-
SOLD OUT

Minggu, 21 Maret 2010

Kaleng Baby and Bath Powder Yanthie Merah Muda

SOLD OUT

Warna : Merah Muda
Ukuran : garis tengah : 12 cm Tinggi : 5 cm
Harga : Rp 40.000,- belum termasuk ongkos kirim

Rheinisches Apfel Kraut


Ukuran : Garis tengah : 10 cm Tinggi : 7 cm
Harga Rp 40.000,-
TERJUAL

Kaleng Cerutu Ritmeester

Sudah Terjual



Gambar pada tutup kaleng

Harga Rp 50.000,-
Sudah Terjual

Kaleng Baby and Bath Powder Yanthie Grey

SOLD OUT

Warna : Abu-abu (grey)
Ukuran : garis tengah : 12 cm Tinggi : 5 cm
Harga Rp 40.000,-
SOLD OUT

Kaleng Baby and Bath Powder Yanthie


Warna : Pink
Ukuran : garis tengah : 12 cm Tinggi : 5 cm
Harga : Rp 40.000,-

Bedak Virgin Batavia - Java

Sudah Terjual

Tulisan / Gambar pada bagian bawah tempat bedak

Label KOENING pada samping kemasan

Ukuran : Garis tengah 7,5 cm
Bahan : karton (kertas tebal)
Sudah Terjual

Bedak Siotjia

Sudah Terjual




Bagian bawah bedak Siotjia

Sudah Terjual

Alat Siram Tanaman

Sudah Dipesan

Terbuat dari kaleng, pada bagian bawah cat lebih mengkilap, kemungkinan enamel.
Masih ada tulisan f 0,25 sebagai catatan harganya.
Sudah Dipesan

Tinta Waterman's

Sudah Dipesan
Sudah Dipesan

Obligasi


Tampak dalam gambar beberapa kupon obligasi telah disobek, mungkin oleh pemiliknya telah ditukarkan dengan uang .


Obligasi adalah pinjaman pemerintah kepada rakyat.
Dikeluarkan berdasarkan putusan Menteri Keuangan Republik Indonesia no. P.U/2 tanggal Djakarta, 19 Maret 1950 jo kekuasaan yang diberikan kepadanya dalam undang-undang darurat, tentang pinjaman darurat , tanggal 18 Maret 1950 no. 13.

Tersedia Obligasi dengan nominal 100 rupiah.
Anda bisa dapatkan hanya dengan harga ....Rp 30.000 perlembarnya.
Sms saja 081802828628 atau email petanibunga@yahoo.co.id

Surat Bersegel Emboss

Sudah Terjual


Harga Rp 25.000,-
Sudah Terjual

Hong Po : Pas Hari Menyerahnya Belanda kepada Jepang

SOLD OUT






Suratkabar yang sangat pas waktunya : 9 Maart 1942, hari menyerahnya Belanda kepada Dai Nippon. Surat kabar ini memuat pengumuman -pengumuman dari tentara Jepang.
Sayang sekali kondisinya kurang baik, bercak-bercak, sobek dan berlubang. Karena itu hanya dibandrol dengan harga Rp 75.000,- saja ....
SOLD OUT

Meterai Dai Nippon



Harga Rp 20.000,-

Barang Antik


Akhir-akhir ini, di Indonesia berkembang aliran baru di dunia barang antik. Aliran ini dipelopori oleh anak-anak muda yang tergabung dalam suatu komunitas yang bernama : Komunitas Djadoel.

Aliran ini sekaligus mendobrak dan merobohkan anggapan lama bahwa sesuatu yang antik itu harus lama sekali. Mereka bahkan mengumpulkan wayang umbul, rokok, korek api, jam beker (weker), perabot dapur yang terbuat dari kaleng (poci/ teko dan cangkir enamel blirik), radio National dan Telesonik, programa bioskop, bedak jaman belanda dan Dai Nippon, Majalah tahun 1950 dan sebelumnya, buku komik angkatan tahun 1960 dan 1970 an, buku cerita silat, kamera polaroid dan Fuji langsung jadi, mainan anak diecast dan tin toys, wah .... masih banyak lagi yang bisa disebutkan disini.

Pokoknya hampir semua perabotan yang kita pergunakan sehari-hari bisa menjadi antik asal sudah "ada umur". Dan umur itu tidaklah perlu hingga ratusan tahun, melainkan hanya diperlukan suatu : pergantian teknologi.

Fotografi telah berganti beberapa kali teknologinya, dari mulai film plat berganti jadi film rol, kemudian semakin mengecil ukurannya hingga 135, terakhir bahkan telah menjadi : .... tanpa film sama sekali. Yah, kini orang memotret tanpa keluar duit untuk beli film yang mahal itu.

Memotret pun telah menjadi suatu hal yang mudah. Tak ada lagi rumus 3 meter 5,6 yang dulu sering diajarkan oleh para orang tua kepada generasi muda, maksudnya setel jarak 3 meter dan setel diafragma 5,6 ditanggung beres, semua benda yang dipotret banyak jadinya ..... Kini orang memotret tinggal jeprat-jepret semua sudah diatur oleh kameranya yang menggunakan sistim auto focus.

Mencetak foto pun tidak lagi repot harus di kamar gelap dan menyesuaikan kertas foto dengan kondisi film negatif. Dulu harus menggunakan kertas BH (hard) untuk mencetak film negatif yang kurang pencahayaannya (tipis). Sekarang semua orang bisa mencetak foto dengan mesin printer kecil dari komputernya, dan dikerjakan ditempat terang. Urusan gelap terang atau kontras gambar atau menghapus noda (tursir) bisa diperbaiki dengan program software photoshop dan sejenisnya.

Pergantian teknologi seperti itu diratapi sebagai sebuah malapetaka oleh para pelaku bisnis dibidangnya. Banyak sekali toko foto tutup gara-gara pergantian teknologi. Ada yang berganti usaha jual nasi rames dan minuman Juice. Tapi pergantian teknologi seperti ini menjadi sebuah berkah bagi pedagang barang antik. Banyak sekali kamera bagus yang sekarang "dibuang ditendang-tendang" bagai tak berharga lagi. Bayangkan saya, kamera Nikon yang dulu berharga 3 juta sekarang cukup dengan uang Rp 500.000,- bisa anda bawa pulang. Kamera Mamiya RB 67 yang dulu berharga 5 juta sekarang bisa anda beli cukup dengan uang 1 juta. Pedagang barang antik sibuk berjualan kamera bekas .....

Demikianlah yang telah terjadi selama ini di banyak barang perabot hidup kita sehari-hari. Setrika telah berganti dari api arang menjadi listrik, maka setrika lama menjadi kenangan dan itu menarik untuk dikoleksi. Jam weker telah berganti digital, maka weker ulir yang mekanik menjadi kenangan manis untuk dikoleksi. Thermos air panas dan air dingin telah berganti menjadi plastik dan stainless steell, maka thermos kaleng menjadi benda masa lalu untuk dipajang di ruang barang antik kita. Bukan mustahil kelak kompor minyak tanah akan menjadi antik setelah pemerintah mengganti penjualan minyak tanah menjadi gas LPG. Sekarang pun telah banyak kompor minyak tanah yang dibuang ke tempat rongsok untuk dilebur kembali menjadi benda lain.

Semua yang dirubah oleh teknologi menjadi berkah bagi penggila barang antik... (Ahita Teguh Susilo)

Barang antik (dari bahasa Latin: antiquus "tua") ialah benda menarik yang sudah berusia tua, seperti mebel, senjata, barang seni, maupun perabotan rumah tangga.

Tidak terdapat definisi umum yang dapat diterima meluas seberapa antik sebuah barang, namun barang yang berusia lebih ratusan tahun lamanya dapat disebut antik.[1] Di Amerika Serikat, UU Cukai Smoot-Hawley 1930 mendefinisikan barang antik sebagai "karya seni (kecuali permadani dan karpet yang terbuat setelah tahun 1700), koleksi dalam ilustrasi kemajuan seni, karya dari perunggu, pualam, terakota, parian, tembikar, atau porselin, benda antik artistik dan obyek karakter ornamen maupun nilai pendidikan yang harus diproduksi sebelum tahun 1830."

Barang antik dijual dengan dilelang dan dari kolektor. Secara tradisional, kolektor dan orang kaya membeli barang antik, namun di negara industri, barang antik juga menarik di penyimpanan rakyat.